Sabtu, 12 Oktober 2013

Pengabdi Hati Kosong Yang Enggan Diisi.

Adalah kamu yang terbaik.

Yang terbaik yang meninggalkan.

Yang terbaik yang kembali.

Masih berperankah rasa kita?



Ini lebih rumit dari kasus korupsi tanah air.
Seorang aku lebih susah berinteraksi dengannya---rasa itu; bebanding ragam jurnal akuntansi.

Iya, ulasan ini berlebihan, dan nyata.

Seperti untuk kembali pada rangkul itu, sudah tak mungkin.
Lebih-lebih untuk menikmati kecup itu; seperti sudah asing.

Coding raga sirkuit logika untuk Tidak! sementara nyawa cinta berdengung sebaliknya.

Iya... - jawabnya tak berdaya.



Tuhan semesta,

Aku lelah mendifinisikan ini.
Aku lelah menerjemah, menelaah.
Aku lelah membohongi nurani. 




Orang bertanya; kenapa dan mengapa.
Tak ada jawaban.
Hanya senyum ku dapat beri.



Aku mengabdi pada hati kosong namun enggan diisi ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar