Minggu, 23 Juni 2013

Festival Budaya Yogyakarta 2013

Gue turut serta dalam Festival Budaya Malioboro tahun ini. Bukaaaaan, bukan kebelist bukaaaaaaaan. Gue berpartisipasi nari. Bukan gangnam style, bukan juga harlem shake. Tapi tarian yang sebentar lagi akan booming di pasar swalayan perfileman, saingan berat Step Up Revolution. TARIAN DAERAH. Sebagai warga Manado, Sulawesi Utara, yang sangat baik hatinya, gue dan teman-teman mempertunjukan TARI KATRILI. Apa itu Katrili??????????

Bahwa sesungguhnya menurut undang-undang, Tari Katrili adalah jenis Tarian Daerah #NYETPLEASE. Gue juga gatau sejarahnya gimana, karna gue orangnya gasuka mengenang yang udah lalu-lalu gitu :') menurut pengalaman gue mencoba menari beberapa tarian daerah, tarian katrili-lah yang paling gampang, dan hanya katrili yang gue bisa. CAMKAN ITU. CAMKAN.

Bersama HPMK Jogja (yaitu sekumpulan manusia-manusia asal Manado yang berada di Jogja YANG NINTAU BACIRITA DENG BAHINA SAMUA), kita latihan tari ini cuman sekitar 5 kali pertemuan. Hebat kan? Tepok jidat kalian dulu laaah. Pake panci tapi. :'* latihan berlangsung dalam space dua minggu, ditengah-tengah kesibukan UAS. Banyak cerita disini, banyak juga temen-temen seperantauan yang baru gue kenal disini, dan yang paling penting, gue bisa sedikit liat cowok-cowok ganteng disini LAGI. 

Mulai dari latihan perdana, gue di jempot Oloy, sosok manusia jomblo yang haus akan gebetan. Ini kali pertama gue kenal dan ketemu Oloy, tapi udah minta antar jemput. Masih mending gue ga minta mobil melci. Oloy ini lelet banget anaknya, tiap latihan pasti terlambat, jadi gue kalo latihan dijemput dia, juga pasti terlambat. Dan dia terlambat karena nungguin gue selesai siap-siap. Jadi salah siapa? Katakan mantan. Mantan. /ga lucu siiii, ga lucu/. Oloy juga adalah mahluk paling males latihan. Sama kayak gue, males banget pacaran.

Ka Lani : Loy, nga besok jemput pa Sisy e. Jam 10
Oloy      : Doh, da ujian kita kelas pagi
Ka Lani : Hi kong ngana nda iko Gladi Bersih dang?
Oloy     : Oh so Gladi Bersih besok? Kira kua masih latihan. Nda jadi katu, ta dengar-dengar ujian tunda.

Oloy kemudian nyerah sama gue, datanglah satu relawan baru, Chrisan, buat antar jemput gue. Tapi sepertinya kesialan selalu menimpanya. Mulai dari tiap jemput gue pasti hujan, beberapa kali ampir celaka, dan yang terakhir, dompetnya ilang pas nganter gue pulang. Hmmm, bukan gue yang bawa sial kaaan, siapa suruh Jogja macetnya udah kayak Jakarta aja. (?)__(?)

Sampai pada hari H. Setelah paginya Gladi, siang kita ngumpul di kos Ka Lany untuk make up, yang menghabiskan waktu kurang lebih empat jam (satu jam make up, sisanya ngerumpi). Waktu menunjukan pukul 6 dan ini malam minggu. Diluar pastilah macet dan kita belum dapat taksi. OH HELL. Ini petaka, kita seharusnya tampil jam 7 dan briefing 30 menit sebelum itu. Tapi apa kenyataannya? Kamu pergi dan lebih memilih dia yang senyatanya tak kunjung membuat mu bahagia? /WOYYYYYYYYYYY!!!!!!!!/

da ba apa ngoni? -_-





da ba apa ngoni? -_- PART DUA
Setelah kesemuanya aman, make up and hair do done, property done, pipis pipis karna gugup done, waktunya kita satu dalam doa. Demi dan teruntuk doain yang sewek-sewek agar tak ada yang taplengka'-plengka' deng heels di atas panggung.


*detik detik sebelum nari*

Partner in gosip behind the stage

bahagia sesederhana kita dalam kegiatan
dan didukung pacar :')


BELLLLLLLLL NAPA BANTAL

*tatap tatap cinta ke arah pemirsa*
disini gue udah gugup banget, dimana mata pengunjung semua berarah ke kita
*angkat rok* angkat heels* LARIIIIIIIIIIIII

MARI MENGABAIKAN KEMALUAN, GUYS!!!!! \m/
(eh. rasa malu)










monic: OLOY SETANG!! TUNGGU PA KITA!!

Andre, sehat?






Praise the Lord semuanya berjalan lancar walau sungguh, sangat banyak kali gue hampir mudung taplisi taplaka-plaka. Hampir. Ya. Hampir. Hampir sering :/ semunya lansung keringetan tapi tertawa puas. Kemudian mengadakan syukuran kecil-kecilan di belakang stage (salaman sama panitia + plus minum aqua) (pret). After resting for a while, kita tak ubah seketika menjadi artis dadakan, banyak banget yang minta foto, mulai dari panitia, wartawan, pengunjung. Huftness. #halah #gayalu #padahal kitajugayangmintamerekafotoinsih






The rest, kita hanya terus bercerita dan tertawa, sembari menikmati tarian lain yang tampil. Malam ini Jogja ramai sekali. Dan kerennya disini, Jogja adalah kota yang rame akan budaya dan seni-nya. Pilihan kota yang tepat untuk membangun kepribadian yang unik. Juga sering-seringlah mengadakan rapat umum temuan piring dan payung cantik.



Terimakasih Jogja, sudah jadi wadah untuk kita untuk tetap cinta khas budaya. Terimakasih panitia selaku 'jembatan-nya'. Makasi HPMK untuk dukungan doa dan fisik (suruh suruh angka barang). Makasi untuk Bang Gabe selaku seksi dokumentasi dan Ka Lany yang menjabat sebagai seksi sibuk. Dan atas kerja sama kita yang luar biasa, terimakasih teman-teman..

makasi Ka Gaby, makasi Bella, makasi Gaby, makasi Ka Indah, makasi Monic

makasi Clif, pasangan katrili yang sangat sabar
kakinya diinjek terus dengan heels selama latihan

makasi Harry Potter

makasi Ka Ivan

makasi ojek Chrisan

makasi Andre

makasi Ali

makasi Oloy so lapas kameja bafoto deng kita :/
kapa nda deng kous satukali nga lapas supaya lebe formal?



2 komentar:

  1. paling suka sama komentar
    "HPMK Jogja (yaitu sekumpulan manusia-manusia asal Manado yang berada di Jogja YANG NINTAU BACIRITA DENG BAHINA SAMUA), dan yang paling penting, gue bisa sedikit liat cowok-cowok ganteng disini LAGI."

    BalasHapus